CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA , Hasrat-Bispak10 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Peristiwa baru saja udah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kasus Ryoko usai, Sani benar-benar kembali pada sana. Tetapi ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya dan komentar dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran udah dicoret, Anda telah tidak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, tengah ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Kalaupun tak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya lantaran sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi lantas udah matikannya. Tak ada manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara lunglai serta jiwa terbuncang ia jalan terseok menjauhi dari rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak nampak di tengah-tengah siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko telah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Meskipun penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, dan hujan masih turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia sungguh-sungguh kehilangan pegangan. Berulang-kali ia terjatuh, serta terciprat sewaktu kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Orang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA 


Sebentar Sani termangu. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Tetapi sang tukang ojek seakan mengerti… dan ojek juga melesat tembus hujan, di tengah-tengah kota yang ketujuan senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Kasus penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang menyertakan pelaku polwan buka kembali fase baru di saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang diperkira diaktori JP, pelaku polwan itu.  Meskipun begitu Kepolisian menyebutkan video itu tak ada hubungan dengan perkara ini dan bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dijumpai sudah dihentikan secara tak hormat lantaran dapat dibuktikan kerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam terus menyajikan perihal-perihal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Semua tengah ada di satu warung kecil di lokasi lusuh, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur lantaran ia sendiri telah tak kuat mengangkut kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" heboh seorang lelaki di dekat Sani. "Saya diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin menonton gak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani di warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberikan komentar saru memandang selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta menyiram warung itu.


"Eh Non, ingin turut saksikan film sengit gak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani maka Sani dapat memandang video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Orang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menantang di saat dimainkan semacam itu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos beberapa photo Sani saat sedang menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil di waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto asal dari penyidikan Savitri. Seandainya Sani masih berpikir jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berjumpa berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya malahan tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak jelas, tidak perduli, siapa wanita elok kepanikan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Aku ingin tutup!" kata seorang, kayaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu omong, "Sori Bang, aku kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Namun jika aku bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman selalu menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari perhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku terlebih dulu yang pakai ia. Aku kagak pengen sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela dan pintu warung. Beberapa orang dari sana singkirkan seluruh yang berada di atas meja, lalu mengusung badan Sani dan meletakkannya terlentang di atas meja, disediakan untuk jadi tempat pelepasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah cukup tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani sekedar dapat berbicara putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai ngga pakai busana begini. Mari, bangun, gunakan pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerepotan, lalu menggunakan kembali busananya yang berantakan. Ia lantas sadar dalam vaginanya ada beberapa sisa sperma. Ia terlintas insiden-kejadian mirip saat masih menyusup, ia tertidur setelah layani lelaki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ketujuan belakang warung, dari sana ada WC jongkok simple yang kotor dengan ember serta gayung. Meredam jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia omong membawa kamu kesini ucapnya kamu pengin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita menerangkan, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA 


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerja keras berdiri serta pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main tak bayar Mbak!" orang baru saja menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Seorang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis dan baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak berhasil dapatkan kesuksesan walaupun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tiada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering sampai STW montok. Berbau jenis-jenis wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Banyak pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, akan tetapi kesan-kesan murahan tak dapat raib. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya juga ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu memakai blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran kelihatan. Meskipun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya terus lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak pilih ia. Sang bapak memutuskan Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul terasa tidak miliki harga diri kembali sehabis dibuat malu di mata masyarakat, dicoret, dibuang orang tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh beberapa kelompok begundal kelas teri sewaktu mabok. Karena itu ia lantas gak berpikiran jenis-jenis saat Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak akan berasa dianya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama seperti yang didakwakan pelosok dunia, seluruh orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang patut untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak repot membawa berbicara atau kenalan sang bapak, dia terus menanggalkan baju lelaki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Buat memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta pada akhirnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah waktu bekerja buat Ryoko tidak lenyap. Setelah membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, dan terus turun hingga sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia sungguh-sungguh mujur memperoleh service papan atas pada tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tidak memikir gunakan kondom—dia gak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli resiko hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sembari memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang lumayan di luar perkiraan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga ia sendiri orgasme, tetapi tamunya selalu tegang. Mereka selanjutnya ganti status jadi misionaris, serta sang bapak memacunya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani dongkol. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering lantaran kelamaan difungsikan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, walaupun disongsong paras cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergelimpang mengangkang, ngilu. Tapi kerjanya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah membuat beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun serta kenakan handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat pertarungannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seseorang pada mereka yang kayaknya pimpinan sekelompok tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih tidak kuat buat menentang, selangkangannya masih perih selesai digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, serta dia benar-benar gak mau kembali menentang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA 


Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, serta perih waktu dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu benar-benar tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, serta usaha baiknya untuk mengesankan lelaki yang sudah bayar badannya untuk berikan layanan terhebat. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu bila banyak preman itu betul-betul tidak bayar satu rupiah lantas untuk nikmati badan eloknya! Seumpama Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada karena harus membebaskan unggulannya jadikan penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuma dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu bersamaan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Pada akhirnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar dan lihat Sani terlentang semaput gak mempunyai daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani meniti kedudukan selaku pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, bahkan juga kenggunannya semakin terpancar walaupun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias begitu menor untuk mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, sampai hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi begitu anggun, serta menimbulkan banyak lelaki yang inginkan servis dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dikerjakan membikin konsumen setianya demikian mencintai dianya sendiri. Serta demikian keseluruhan layanan yang diberi Sani sampai beberapa konsumennya tidak akan mengenali jika si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti pada biasanya banyak pelacur yang terus-terusan layani laki laki, Sani juga mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beradegan untuk membikin beberapa tamunya berasa ibarat lelaki bagus.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Walaupun sebenarnya kalau bukan dikarenakan obat kuat, jadi dalam perhitungan 3 sampai 5 menit karena itu banyak lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang didapat Sani mulai membuat seorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Lantaran sebelumnya Sani hadir dirinya-lah unggulan di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tapi dengan suara keras.


"Saya tidak senang dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung seperti anak kecil yang pengin jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meski sebetulnya dia bisa menerka wanita yang mana dikatakan Mira, karena dia sendiri sudah sekian kali mencicip kehangatan serta layanan keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma sebagai bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Tergolong waktu tanpa dengan jijik dan geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama