CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak10 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, sewaktu dia lagi tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta sebuah sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyong maka dari itu dia gak dapat menantang sewaktu digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh kembali dengan tempat investigasi. Dia telah beberapakali mesti duduk di dalam ruangan semacam itu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi kesempatan ini keinginan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum mengetahui siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, sampai dia juga mengaku jika dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, kini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu menjadi permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran dan berani menentang sekarang memutuskan mengkaji.

"Dia saat ini tinggal pada tempat Nuri. Saya pengin, kau pantau dia… Kau dan anak buahmu bisa pakai ia menjadi jasa uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba melanda muka Margo. Orang ini istimewa, pikirkan Margo… dia berjumpa musuh yang  lebih kuat ketimbang dianya sendiri.

"Anak buahku akan juga kerap hadir seperti umumnya, minta porsi darimu… serta kamu dapat antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah berusaha keras… kau mesti mengatur sampai tamunya jadi tambah sebagian dari tempat yang lainnya, walaupun sebetulnya tiada kontribusimu juga ia sudah dipastikan bakal menjadi bintang di sana… Sebarkan kabar, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya berkemauan kuat untuk bertanya… "Mengapa kau ingin memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin membinasakan dirinya sendiri, sampai kalau waktunya udah tiba… dia bakal tunduk seluruhnya pada diriku… Tetapi, seblum dia mendapati status yang terhormat di telapak kakiku… dia mesti rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah yang dimaksud neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membikin Margo kembali pada alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira lihat kalaupun Margo menjadi pucat sehabis terima telephone itu… serta Mira tidak pernah menyaksikan Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira selekasnya keluar rumah Margo yang simple itu, tetapi hatinya sedikit senang karena dia dapat mengompori Margo untuk merusak Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Omongan barusan bikin Margo sangatlah takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentu saja saat ini Mira telah memberinya badannya kepada kamu sebagai bayaran untuk merusak Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo termenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau bakal melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima lokasimu… silahkan siksa Sani, cabuli bekerja keras, namun jangan pernah ia mati… Kau bisa mengajak Mira, agar ia ikut pula menganiaya Sani untuk melepaskan marahnya…"

"Akan tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang lagi berbelanja sayur, cuman memakai tank kampiun serta celana pendek, tidak begitu memerhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu persis seperti dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia lagi tak ingin berbasa-basi. Juga sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak rekan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam hubungan. Yang dia mau kerjakan hanya buka pahanya lebar-lebar, serta biarkan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya dengan maksimal.

"Sani… saya pengin mohon bantuan tidak lama, saya pengin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… mahfum banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, akan tetapi Mira membekuk lengannya dan menariknya ke arah tempat yang cukup sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali mengikut cara Mira menuju gang yang ia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup sehat untuk menawarkan diri dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras hingga Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membikin si gadis mengerjap karena silau. Dan saat dia bisa mendapat kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani bikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, dan dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, dan menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berencana menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si bekas polwan. Pada mulanya Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Akan tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali ada. Demikian mendapatkan kesempatan, Sani selekasnya memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul dan menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa berbuat tidak etis, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan model perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… tipe berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak berhadapan seperti seorang polwan. Dia sekarang cuman berlaga berdasar perasaan survival… serta ini cukup mengejutkan Margo, yang berharap bila pelacur yang paling jadi perhatian ini punyai ketrampilan bertanding yang dapat membikin si perwira takjub. Tapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang terlihat bila Mira mulai kerepotan. Sani sendiri mulai kelihatan kembali pada gaya berhadapannya yang dahulu.

Margo memberinya pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan bergas menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengerang kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk muka Sani, sebabkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang lumayan panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat muka Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani sampai muntah dan megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, serta Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, mengakibatkan Sani terjengkang serta mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang berani menyudahi cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengerang mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira ambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA PART2

Saat ini Margo sendiri yang membantai Mira dangan semaksimal mungkin. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya untuk memberinya pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan busana. Tapi sekarang dia mesti memikir dirinya sendiri sendri yang tidak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi sebuah kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani melihat belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling berkilau. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti memikat tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Dan terpenting lubang cantik yang seperti tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang peroleh keasyikan mirip, baik dari istri resmi mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan gak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu mengangkut bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan bila sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membuat selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan masih ditahan tertelungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan beberapa pergerakan saja badannya terekspos bebas dihadapan lelaki bajingan yang selalu perlakukan banyak karyawan sex komersil ibarat onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berwujud susunan laporkan semen tanpa tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih karena tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyediakan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya waktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat waktu Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tiada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan mohon ampun Sani benar-benar tidak digubris oleh Margo yang seolah melepas kemarahan yang ditahannya sejauh ini. Di saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera babatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut di depan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sesenang hati menikamkan penisnya ke vagina Sani yang bengep gara-gara sikatan sabuk yang berulang kali di situ. Sani cuma dapat menggeliang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis karena keringat si kepala preman membikin perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuma menggeletar mencegah perih saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula tuntas waktu ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuma dapat mengerang perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser mengarah figure badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya memanglah kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan bonyok Mira masih yang bernafas meski cuman terkadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." ucapnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira bagaikan menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA PART2

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tukasnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat memuat 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat sebab paparan matahari bikin Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan sesuai itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah di saat badannya diangkat Margo serta disisihkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, tapi dia tidak akan dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tanpa sanggup melaksanakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang menyelesaikan Sani. Dua penis anak buahnya tengah membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… seorang anak buahnya sedang menyikat vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan benar-benar kasar. Margo menyaksikan menuju kegilaan di hadapannya, sampai laras sebuah pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang lihat mimik muka banyak kepercayaannya yang gak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya bikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi lukisan paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima lokasi yang tidak lama pula mengikut tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi grup yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi pribadi yang lagi kembalikan pistol yang barusan menghabiskan nyawa Margo ke sarungnya.

"Area telah ditangkap, seluruhnya intimidasi telah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu menggangguk dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan merasa jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih ganti menjaga badannya, mengembalikan semua cidera. Semua serta banyak dokter berusaha dengan seisi tenaga buat kembalikan keadaan Sani seperti yang telah lalu. Dan tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dianya sendiri di cermin, dia terpukau. Tidaklah ada satu cacat juga yang gak dibetulkan, sampai sejumlah bekas cedera di badannya baru terlihat jika menjadi perhatian dari benar-benar dekat. Lalu, dokter yang menjaganya tiba serta berbicara,

"Selamat Nona, tidak lama lagi anda sudah diperbolehkan pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia bakal pulang? Dengan letoi Sani mengonsumsi makanan rumah sakit dan minum obat yang dikasihkan kepadanya. Dan tidak tahu kenapa dia berasa begitu letih…. begitu sangat letih…

"Dipan ini jadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, lekas jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sembari merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu pada akhirnya hadir jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis bersedih, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan pada Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, terkait penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil sangatlah memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN BERISI DIPERKOSA PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa konsumen saat ini jadi kepunyaannya, hingga ia tambah dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor walau ia saat ini udah pensiun. Tidak kenapa menyelesaikan profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak gapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap saat, lantaran seluruh kartu ada pada tangannya. Tahun silam Ryoko divonis enteng, cuman satu tahun penjara. Benar-benar tersebut hukuman maksimum buat mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tetapi pembela perkaranya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menyebutkan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah meniti periode hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama