CERITA DEWASA MAHASISWA MEREKAM DOSEN MEMAINKAN ANUNYA DAN MAHASISWA MEMAKSA DOSEN NGENTOT

CERITA DEWASA MAHASISWA MEREKAM DOSEN MEMAINKAN ANUNYA DAN MAHASISWA MEMAKSA DOSEN NGENTOT

CERITA DEWASA MAHASISWA MEREKAM DOSEN MEMAINKAN ANUNYA DAN MAHASISWA MEMAKSA DOSEN NGENTOT, Hasrat-Bispak10 Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan orang mahasiswa di salah satunya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tenar menjadi seseorang nerd yang tidak mempedulikan wanita alias tidak pernah pengen menjelimet dengan yang bernama kekasihan, tapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang punya badan-tubuh merayu, pada akhirnya tiap-tiap hal tersebut terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sembari memikirkan dapat ngentot sama mereka. Saya punyai kontol yang cukup menyenangkan untukku adalah sejauh 17 cm, gendut serta berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah lantaran tidak ada yang pas tuturnya, Awal mula dia mengajarkan di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku sebab badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, akan tetapi semakin ke sini saya punya fantasi spesifik adalah dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana triknya ya agar bisa cicipin badan beliau ini, saya mendapati gagasan buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, meski tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sedikitnya bisa lihat mukanya yang selalu tak mau bila dijepret, siang hari ini saya lalu memperlancar ide itu, esok harinya saya ambil rekaman itu serta saya lihat dosen yang kumaksud tengah masturbasi gunakan suatu dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari berniat buat menggrebek beliau, saat ruangan dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika akan merapat, kuberkata "masihlah ada orang?", "hhmm..masih" katanya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya dilihat kalau dia tengah horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini tempat AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak was-was, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin beberapa buku di tempat ini" ujarnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau kelihatan pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini miliki gairah besar  ya" jawabku rileks, "tidak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu memohon gak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar tetapi ibu harus patuhin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terekspos kontolku yang telah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku sebab sangatlah halus menjurus kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak lambat, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini lihat saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya buat menengok lihat kontolku, tampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya maka dari itu dia kepelikan bernafas dan buka mulutnya, dengan gesit ku tambahkan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "kalaupun saya nggak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, memandang saya menghardik,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang terkapar di meja beliau serta merekam aktivitas beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin geram karena dia sadar saya merekamnya, tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Lantaran kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, dan kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang kelihatan kaki serta paha mulusnya


dia tidak memanfaatkan legging sepatutnya akhwat lain, dia cuma gunakan cd memiliki motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya dan kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu dan bibir memek yang makin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, selesai kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan dan kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu meminta..sshh" katanya sambil mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya dengan tujuan untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, lihat dia memarahiku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEREKAM DOSEN MEMAINKAN ANUNYA DAN MAHASISWA MEMAKSA DOSEN NGENTOT


saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik kelakuanku, memandangnya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya berkaitan palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam pekerjaan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,tampak darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, hijab lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu ialah mobile phone milik dia, "ari setop ri…itu ada telephone..ssh" pintanya. WAJIB 4D


saya terasa kalau saya mempunyai suatu buah pikiran hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih tetap memacu memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sekalian memajukan pahaku biar saya menyudahi pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya dan berbicara "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian lagi memaksakan jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih gadgetnya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera tadi ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia segera membawa telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, serta kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberikan kepuasan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng gak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah karena saya tidak menyudahi lecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telephone, "hhmm iya dek" ujarnya. Mengenal telephone itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu pengen keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Tuturnya kuatir, karena kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruh di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat memberi orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya semakin banyak dibanding yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


seusai bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, serta kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut hasrat barusan, cadar panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan bajuku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tak boleh kadu siapa jika tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari selesai insiden pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah seorang dosen baru di perguruan tinggi yang berada di kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" sebab saya terus kenakan hijab panjang diikuti gamis dan rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuman seukur 34B.


Ini hari ialah beberapa waktu selesai saya mengenyam bencana pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya harus pulang lumayan malam lebih kurang jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengangkat dosen telah tidak bekerja kembali, jadi saya memastikan untuk pulang memakai bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas dan pada akhirnya hadir sebuah bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak perhatikan kalau bis itu dipenuhi akan lelaki, serta cuma sedikit ada wanita, tetapi karena saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tak memperoleh bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama