CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART3, Hasrat-Bispak10 "Telah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sembari mengelap penisnya yang benar belepotan sperma berbaur cairan cinta Cie Fifi itu dengan memanfaatkan celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi tidak bereaksi, dia cuma diam dan pejamkan matanya. Sang cebol kenakan celana dalam serta celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Selang beberapa saat, Cie Fifi  bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok pakaiannya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Nampaknya Cie Fifi betul-betul menyediakan kantung plastik itu buat menaruh celana dalamnya yang dia mengetahui bakal dikotori sang cebol seperti saat sebelum awal kalinya.

"Dasar. Telah orangya cebol, tidak sadar kali bila burungnya itucebol ", gerutu Cie Fifi yang selanjutnya tinggalkan gudang ini.

Kata-kata Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, soal yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa  saya mesti ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mendesah ketahan saat tau-tau kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, mari tuturnya pengen nyepong. Kapan keluarnya jika dari barusan hanya kamu emut saja?", bertanya Dedi yang sekarang dengan kejam terus menghimpit nekan kepalaku sampai mukaku tenggelam di muka selangkangannya, dan penis Dedi itu kian menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum serta permainkan lidahku pada penis Dedi, biar dia tidak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… mari terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang sekarang mendesah dan mengaduh kesenangan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara lembut pada saat saya selalu usaha membikin penis Dedi berejakulasi. Kadang-kadang saya memandang nakal pada Dedi, biar dia kian terangsang sampai pekerjaanku akan usai bisa semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART3

"Mmmhh…?", saya tidak dapat berbicara, cuman dapat mengguman tidak terang di saat kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu tidak ada siapa siapa kembali saat saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar suara yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Mulai sejak kapan Pandu udah ada di sini? Kenapa barusan saya gak memandangnya?

"Mamamm…", saya mau larang Pandu, namun sekarang ini mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya gak dapat bercakap secara jelas.

Telat, Pandu udah membuka rok seragam sekolahku, serta saya telah pasrah menanti hukuman yang bakal dikasihkan Dedi bila dia melihatku pakai celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… aku dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu berganti status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak kian cepat. Dua murid busuk ini dapat lekas melumatku di gudang ini, namun yang amat kutakutkan yakni Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan seluruh rencanaku. Harusnya barusan itu saya lolos dari gudang ini tak perlu ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidaklah ada waktu buatku untuk berpikiran maupun berleha leha. Tiba-tiba badanku udah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan cukuplah lebar. Lalu dengan urutan ke-2 kakiku yang selalu semacam itu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengacung penisnya yang rupanya juga ereksi itu di muka mukaku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan geram saya mengulum penis Pandu, dan saya keluarkan seluruhnya tehnik oralku biar Pandu cepat gapai pucuk dan kedepan dia tidak turut nikmati lubang vaginaku seusai Dedi tuntas nikmati badanku. Saat itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, benar di sisi bibir vaginaku. Dedi sudah mengetahui. Saya pejamkan mata serta pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… karena itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, lantaran kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya katakan kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 memarahi.

Saya tidak berani menjawab, tidak berani melihat. Pengin rasanya saya menangis, namun saya tidak ingin kelak kawan temanku terlebih Jenny malahan ajukan pertanyaan bertanya jika kelak mataku kelihatan sembab.

Saya cuman dapat pasrah dan selalu mengoral penis Pandu, sekalian tunggu hukuman yang bisa diberi Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mendesah terhenti waktu kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku masih yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak di sana, memunculkan kesan yang aneh saat saya memahami celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mendesah dan lagi mengesah ketahan, tetapi saya gak lupa jika saya mesti memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini selekasnya berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya tidak kuat kembali, saya mengesah dan meronta kesakitan saat saya rasakan pedih di vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Sedap kan Elok?", sindir Dedi sewaktu saya menengok ke belakang untuk memandang apa yang sedang dilakukan Dedi.

Saya menyaksikan sisi bawah celana dalamku digeret ke atas. Ternyata itu membuat sisi depan celana dalamku ini terlipat, serta menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat menyudahi semuanya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Tetapi Dedi sungguh-sungguh ingin menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas serta kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini semakin jadi selesai.  Di antara pedih dan nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, tetapi Dedi cuman ketawa tawa.

"Udah, tidak boleh ngoceh selalu! Teruskan!", tau-tau Pandu memutar kepalaku sampai parasku kembali menghadap penisnya, serta Pandu lekas memberikan penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mengerang terhenti, namun waktu ini saya tidak miliki alternatif lain, saya mesti menambahkan service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata telah tak sabar untuk nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, dan suatu benda pijakl, hangat dan lumayan besar, yang benar kepala penis Dedi itu, saat ini melekat serta menekan bibir vaginaku.

Badanku mengartikulasikanng sekejap di saat penis Dedi memisah lubang vaginaku serta lagi melesak masuk. Saya pejamkan mata mengendalikan sakit, serta seterusnya saya lagi usaha meneruskan service oralku buat penis Pandu saat lagi Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi memberlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya tiap-tiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menohok demikian pada dalam lubang vaginaku. Berulangkali saya melenguh ketahan, dan saya mulai tidak dapat fokus buat mengoral penis Pandu.

Mengakibatkan saya mesti semakin menanggung derita saat Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai mukaku melekat di muka selangkangannya. Saya mesti berusaha mencegah mual karena berbau apek yang menimpa hidungku, pula saya mesti meredam terasa sakit berbaur nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuma mengharap pengidapanku ini lekas selesai. Saya  mengharap pakaian seragam sekolahku ini tidak lecek dan basah oleh keringatku seusai saya tuntas ditiduri oleh dua begundal ini. Sehabis saya menyatukan semua tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap dan menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong dan kurasakan dia akan membebaskan penisnya dari gempuranku, kemungkinan dia telah tidak bisa meredam kepuasan service oralku.

Tetapi saya tidak ingin melepasnya, saya harus membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan buat mengendalikan badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat serta sekejap selanjutnya penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Semuanya kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… lezatnya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kenikmatan saat kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan seluruhnya cairan dalam mulutku ini, tetapi saya tidak ingin Pandu dapat lolos demikian saja. Dia telah menghancurkan rencanaku tadi semestinya telah sukses. Saya sangat kecewa kepadanya.

Saya terkenang bagaimana saya bersama Jenny, Sherly dan Cie Stefanny tempo hari sukses menundukkan tiga pejantan di rumahku, dan kupikir saya barangkali dapat pakai metode yang serupa untuk mengeluarkan kejengkelanku pada Pandu. Saya terus mengisap penis di mulutku ini kendati pun penis itu udah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong tidak kuat terima gempuranku, akan tetapi saya belum tuntas dengannya.

Saya terus menarik dan mengisap penis Pandu, hingga kemudian dia menguik nguik seperti disembelih saja. Pada akhirnya saya menyudahi kulumanku pada penis Pandu, serta saat saya melepas tanganku, Pandu langsung ambruk lemas, sama dengan nasib banyak pejantan di rumahku yang tergeletak seusai saya serta beberapa pujaan hatiku balik meniduri mereka.

"Oooh… kamu betul-betul pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menikamkan penisnya dalam dalam lubang vaginaku.

Dadaku ibaratnya dapat meletus di saat saya dengar penghinaan Dedi barusan. Selesai Dedi tuntas menyiraminya spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, balik tubuh, serta sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', 2x saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi takjub menatapku seperti tidak meyakini dengan yang barusan terjadi.

"Brengsek, kamu masih dapat bisanya mengolok saya", desisku dengan suara gemetaran sangking emosinya.

Kondisi di gudang jadi diam. Deru detak jantungku dapat kudengar secara terang. Saya menggigit bibir mencegah tangis. Saya sangat sakit hati waktu Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa pedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Namun saya sadar jika saya harus membereskan diriku di toilet, sekalian sedikitnya saya harus bersihkan tersisa sperma Dedi yang menetes dari bibir vaginaku.

Dalam toilet, saya lekas mengangkut rok seragam sekolahku, serta saya ambil tissue yang siap buat mengelap lelehan sperma di sekeliling pangkal pahaku. Sejumlah tissue kuambil serta kuselipkan di sisi dalam celana dalamku yang sedikit basah, supaya bisa membantu rasa gak nyaman pada selangkanganku.

Serta sekali ini saya tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya mesti terima olokan sesuai ini? Dengan berurai air mata, saya membereskan rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung make-up tipis pada mukaku tidaklah sampai hancur karena air mataku.

‘kriiing…', bel tandanya jam pelajaran bertukar telah mengeluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet serta saya sedikit lari menuju kelasku. Diperjalanan saya memandang pak Totok yang baru keluar kelasku, dan aku lekas menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tau-tau sakit pada perut, jadi gak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian mengemukakan argumen kenapa saya barusan tak dapat datang dalam kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tidak ada quiz atau ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu nyata sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Bila masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART3

‘Uh… UKS? Gak deh… saya tidak mau tertiban tragedi buat ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Tidak mesti pak, Eliza telah tambah enak. Terima kasih pak, saya kembali lagi ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit pada pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, dan saya selekasnya balik ke arah ke kelas untuk ikuti jam pelajaran paling akhir.

IV. Sebuah Janji Yang Menyenangkan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya sudah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny sewaktu saya udah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya sesudah sakit di perut Jen", jawabku perlahan.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu setelah nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan takut.

"Iya, barusan perutku tau-tau sakit sekali, saya tidak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga sampai nangis. Tetapi saya telah lebih enak kok saat ini Jen", saya tidak jujur agar Jenny stop mencemaskanku

"Saat ini perutmu sudah gak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan sedih.

Saya geleng-geleng kurang kuat sekalian usaha tersenyum pada Jenny.

Sebetulnya saya terasa sedikit gak sedap lantaran saya mesti bohong pada Jenny yang demikian mencermati serta mengasihiku. Perasaan bersalah ini sedikit mengacaukanku, meski saya tahu ini yaitu yang terhebat, dibanding ada yang dengerin perbincangan kami waktu saya mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi padaku saat saya berada pada toilet, atau bisa lebih benarnya di gudang barusan.

Tetapi selang berapa saat Jenny telah kembali repot menarik dan mengejekku bab Andy. Ditambah lagi waktu jam paling akhir ini hari guru yang mestinya mengajarkan di kelas kami tak masuk, maka dari itu kami bebas belajar sendiri. Jenny tambah bergairah merayuku, dan saya udah hilang akal buat membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuma dapat tersenyum malu.

Serta saat saya tidak tahu harus melakukan perbuatan apa, tau-tau saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang kurang lebih tengah dijalankan Andy? Apa yang kurang lebih berada di pemikiran Andy kini? Apa dia memikirku? Tiba-tiba saya telah berasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang satu berikut kembali suka deh… hingga sampai sampai saya tidak dipandang kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindari.

"Begitu ya? Jika gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sembari lihat ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu pengen ngomong apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin omong apa ya… saya ingin ngomong, bila Eliza tidak sukai dengan dia", Jenny menjawab dengan tipe cuek bebek sekalian mulai membunteli buku bukunya ke tas sekolahnya, karena bel pulang sekolah betul-betul baru-baru ini mengeluarkan bunyi.

"Jeen… tak boleh getho dong… aku…", saya mulai was-was jika kalau Jenny sungguh-sungguh dalam kata ujarnya, serta saya dan lagi merengek-rengek.

"Bila getho kamu gak boleh mengelit selalu sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali merayuku.

"Aku…", saya gak dapat berujar apa manalagi dan parasku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman iseng. Saya cuman dapat tersenyum malu sekalian membenahi seluruh buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Seusai doa pulang, saya dan Jenny siap-siap keluar kelas sewaktu Sherly tau-tau tampak di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berniat mengeluhkan waktu saya menyaksikan Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengen hingga sampai kapan sich anyar suka nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Hingga sampai kamu jadian sama Andy, serta nraktir kita kita", kata Jenny dan Sherly nyaris berbareng serta mereka ketawa puas.

"Ssstt!! Apaan sich? Kalaupun yang lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan cemas.

"Maka dari itu tidak boleh ngelamun saja sayang… review donk di sini sudah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sembari memelukku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART3

Saya menyaksikan ke sekitarku, nyatanya benar-benar kelasku ini telah kosong kecuali kami bertiga. Tetapi tetap saya risau bila ada yang dengar kata-kata mereka barusan perihal saya jadian sama Andy. Saya tidak pengin Andy dengar isu yang tak tidak, saya tidak ingin hubunganku dengan Andy yang barusan mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu hingga sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu menggamit tanganku.

"Tetapi, saya pengen mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian lebih dulu saja dech", saya coba memberinya argumen buat pisah pada mereka, biar saya gak terus-terusan menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya tidak apa apa, bertepatan saya pun haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pun haus kok. Ya sudah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang sekarang udah tarik tanganku.

Saya sudah tidak miliki argumen kembali, karena itu saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Pastinya ledekan mereka kepadaku kembali bersambung, dan saya cuman dapat tersenyum malu.

Hingga sampai di kantin, hatiku jadi risi di saat saya lihat sang cebol. Saya terlintas tingkah laku busuknya di gudang barusan pada Cie Fifi.

Tapi saya usaha berlaku biasa. Ditambah lagi Cie Fifi telah menegur kami serta bertanya apa yang kami pesan. Sehabis kami bertiga tuntas minum, kami lekas bayar pesanan kami serta mohon pamit pada Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama