CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART4, Hasrat-Bispak10 "Eh kalian lihat gak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan lagi lihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech utamanya", gerutu Sherly pada saat kami ke arah parkir mobil.

"Periode iya Sher? Saya tidak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang dipandangin hanya Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu tidak hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara menarik.

"Kalian ini… apaan sich…", saya meratap dongkol walau sesungguhnya hatiku suka sekali dengar seluruh ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan betul-betul betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu pun kan", goda Sherly kembali, dan Jenny turut ketawa melihatku tidak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama-sama untuk menghinaku habis habisan dari sejak kantin sampai ke parkir mobil. Tidak ada yang dapat kulakukan, saya tidak dapat membalasnya kata-kata mereka serta pasrah saja disertai ke-2  doiku ini, yang sampai hati membuatku selalu tersenyum malu semacam ini.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly sewaktu kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lantas menunduk malu, sebab barangkali ledekan Jenny itu.

"Hai pun Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sesudah membalasnya panggilan Andy.

Saat ini saya cuman dapat turut menunduk malu. Lantaran Jenny serta Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu sampai cuman untuk menegur Andy.

"Ya sudah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh dilenyapkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan nada lambat.

"Awas bila kamu hingga sampai melenyapkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART4

Mukaku rasanya nyata-nyata panas. Entahlah, barangkali mukaku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan dongkol bergabung suka serta malu, namun mereka berdua berlaku seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi lebih gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian melambai-lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas lambaikan tangan sesaat dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan sepintas, nyatanya Andy pula angkat tangannya di Jenny dan Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri memikirkan apa yang kurang lebih bisa terjadi dalam rumah Jenny sesudah ini. Apa lagi Sherly ikut serta ke situ. Barangkali Sherly dan Jenny akan membawa Cie Stefanny bermesraan atau sampai bercinta, serta perlahan-lahan hasratku mulai naik memikirkan semuanya itu.

Tetapi saya sadar saya gak boleh memikirkan banyak hal yang dapat menghidupkan nafsuku pada saat saya masih di sini bersama Andy, sebab saya gak pengin permalukan diriku sendiri. Apalagi saya jangan kehilangan fokusku kini. Saya gak pengin Andy menduga saya tidak perhatian kepadanya bila kedepan obrolanku tidak menyambung karena pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali pas sewaktu saya memandang Andy.

"Hai pun Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, biarpun dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali tercenung sekejap lama waktunya. Saya coba cairkan kondisi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul tengah nungguin saya?", saya menanyakan di Andy.

Andy tersenyum malu dan mengacaukank.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa ingin ketahui apa lebih kurang jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap cemas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli menyaksikan kebingungan Andy. Meski pastinya saya terasa suka, tetapi saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy pengin menyampaikan suatu padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruhnya perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap kami ini tetap belum dengan status sepasang pacar.

Meskipun demikian, besar keinginanku jika pada tempo dekat kami berdua dapat nyata-nyata jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya terasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saja saya semaput, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut waktu yang kutunggu nanti mulai sejak saya bersua serta kenal Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi elokku bakal lekas tercapai.

"Bisa", saya menjawab sembari menunduk, serta saat ini tukar saya yang tersenyum malu berbaur rasa puas yang benar-benar begitu.

"Kalaupun gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nantikan ya", saya berbicara perlahan, dan mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan kuat, hingga sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yakni sebuah janji yang menggembirakan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit pada Andy sehabis kembali lagi kami termenung cukuplah lama.

"Oh iya… saya pula pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu  take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdetak kuat.

Saya masuk ke mobilku sehabis sama-sama lambaikan tangan dengan Andy. Saat ini saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy akan menghubungiku malam nanti, entahlah apa yang bakal kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang pasti ini hari saya puas sekali, serta saya sudah tidak sabar tunggu waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan waktu yang cantik bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya tekan klakson mobilku 1 kali saat saya telah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak lama kemudian saya memandang Wawan yang memberikan pintu bagiku, serta saya jadi terpikir keusilanku barusan pagi. Saya membatasi napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit kaget lihat ada mobil kokoku dalam garasi. Dan saat saya memandang kokoku ada pada dalam mobilnya, yang kayaknya repot mengutak atik suatu di mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang nyata menempatkan marah padaku itu tidak akan seberani itu untuk menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Karena itu saya turun dengan rileks, serta merapat menuju kokoku masih repot di mobilnya. Saya menyaksikan Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, dan saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tiada risau akan diapa apakan olehnya. Serta saat ini saya udah ada di samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya serta memberi satu kotak CD masih yang terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku udah tuntas menempatkan CD lagu anyar itu di CD changer mobilnya.

"Thanks ya ko", kataku dengan puas dan menimang-nimang nimang CD itu, lantas memulai membaca baca title lagu yang ada di dalam CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sekalian mengacau rambutku sampai jadi sedikit awut awutan sesuai ini.

"Iih… apaan sich", saya bersungut-sungut serta memburu kokoku yang telah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART4

Demikian kalaupun saya berjumpa kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau semacam ini. Selanjutnya kami makan bersama sekalian sama sama bercerita beberapa hal yang baru kami alami.  Sudah pasti saya tidak segila itu untuk bercerita seluruh pekerjaan seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak perlu handycam. Ada pada kamu kan me?", bertanya kokoku waktu kami udah tuntas makan.

"Oh iya… sekejap saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membasuh tanganku.

"Aku lekas turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya menanti kokoku tuntas membasuh tangan, lalu kami saling ke atas tuju kamarku sembari kadang-kadang sama-sama mengejek, dan sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny sebagai bahan ledekan.

Saya melepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang setelah itu segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terpikir tempo hari, saat Jenny dan Sherly tiba mengantarku serta lihat sepatu Cie Stefanny.

Sekejap jantungku berdegap kuat. Tau-tau saya terasa seram mengandaikan apa reaksi kokoku jika dia lihat Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku lekas kembali tenang waktu saya sadar kalaupun tidak ada sepatu siapa-siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC serta buka gordin jendela. Sehabis kokoku merapikan anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, tukasnya pengin temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari pada umumnya.

Sekalian tutup pintu seusai kokoku udah keluar kamarku, saya mulai berpikiran, memiliki arti saya sendirian hingga esok malam. Serta saya tahu saya tidak mungkin bisa lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini bila saya tidak menggembok diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tetapi saya kebingungan pula pikirkan apa yang wajib kulakukan waktu saya harus makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya mesti mengendalikan lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Karenanya saya mengamankan pintu kamarku, tetapi suatu ketukan ketika saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar serta keju hobymu", kudengar nada kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur serta memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdetak cepat, serta saya usaha menyantaikan diriku dengan menyelinapkan parasku di dada kokoku yang cukup sektor ini.

Kokoku balas memegang badanku secara halus, dan saya selalu diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan terheran-heran.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut bila pintu yang anyar kukunci udah diketok sesuai itu?", saya tidak setuju serta mendangak menyaksikan kokoku, dan saya menempatkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech kalaupun getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelusupkan parasku ke dada kokoku, dan saya rasa aman ada pada dekapan kokoku.

Sesungguhnya saya gak mau membebaskan kokoku pergi, saya mau nikmati perasaan aman ini. Tetapi saya takut kokoku malahan sangsi dengan sikapku.

Karena itu dengan berat hati saya membebaskan dekapanku pada kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentu tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepadanya.

Selesai kokoku keluar kamar, saya kembali mengamankan pintu kamarku biar saat nanti kokoku telah pergi, saya udah aman. Minimal ini siang saya bebas dari problem pak Bijakin, Wawan dan Suwito yang benar gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang dikasihkan kokoku ini jelas dapat menolongku dari rasa lapar waktu kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk menghindar hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART4

Saat ini saya mau tidur siang barang tidak lama, agar malam nanti saya tak penat atau mengantuk saat Andy menghubungiku. Serta pastinya saya gak ingin segera tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih maka dari itu saya dapat tidur secara nyaman.

Karena itu saya siap-siap untuk selekasnya mandi. Sekalian menenteng handuk, saya datang ke kamar mandiku untuk mempersiapkan air hangat pada shower dengan memutar handel keran ke yang umumnya.

Selesai saya berasa air yang memancar dari shower ini gak sangat dingin, dengan enjoy saya melepaskan pakaian serta rok seragam sekolahku, pula bra dan celana dalamku, lalu seluruhnya kutaruh dalam keranjang pakaian kotor.

Saya menggembok pintu kamar mandiku serta saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa capek yang menimpa badanku sedikit terobati.

Seusai semua badanku basah, saya mulai memberikan hati badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, tetapi saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Sekian kali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa berencana saat saya mencuci ke-2  payudaraku, serta dari mulanya yang tak menyengaja itu saat ini saya sendiri yang jadi menyengaja sentuh serta menarik ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengerang nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Saat ini saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari mengandaikan Andy lagi mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mendesah dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku dan nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, serta sejalan nafsuku yang kian menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semua rabaan dan penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengandaikan Andy lagi mencumbuiku dengan mesra, pula sedang meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara lembut seperti berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku telah mulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat saat jemari tanganku merayu lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy memerkosaku dengan penuh cinta di kamar mandiku kini.

"Mmm… ssshh…", saya mengerang, mendesah, dan mengulet perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri dan saya terus mengandaikan Andy yang lakukan semuanya padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku kian tidak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap renyutan yang menyebabkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Desahanku sudah memulai berganti menjadi  dengusan, serta selang berapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengerang panjang, tidak kuat kembali terima seluruhnya kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya menyaksikan ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, dan tenagaku kembali lagi seperti lesap demikian saja entahlah ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya menyambat lambat menghentikan malu sadari jika saya baru-baru ini bermasturbasi sembari mengayalkan Andy, dan saya usaha mendesak hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari kondisi terangsang ini, serta orgasmeku juga berhenti. Rambutku jadi basah seluruh, dan saya memutus untuk keramas sekaligus. Tidak lupa saya bersihkan lubang vaginaku baru saja sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya udah berasa nyaman dengan badanku.

Selanjutnya saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga ke 1/2 pahaku.

Serta saya baru keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit saat saya menyaksikan bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku barusan tirainya tak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA BERISI PART4

"Kalian ini udah edan ya!", saya 1/2 menyentak pada Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat jika badanku ini udah berkali kali dicicip serta dijarah habis oleh mereka. Tentulah bertelanjang badan didepan mereka udah bukanlah hal yang mengagumkan, ditambah lagi waktu ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi tidak tahu mengapa, sekarang ini saya berasa kecewa diintip oleh mereka sebagai berikut.

Wawan serta Suwito bersikap tidak dengar kata kataku, dan mereka berdua menempatkan tangan mereka dalam telinga mereka sekalian buka mulut mereka, seakan ingin saya mengulang kata kataku, sampai saya semakin dongkol. Menyaksikan sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Jika kokoku belum pergi, tidak mungkin mereka berani kurang ajar seperti berikut padaku.

Saya ambil langkah ke jendela serta akan tutup gordin jendela kamarku ini, di saat tiba-tiba terbayang sebuah buah pikiran yang membuatku ingin ketawa.

Memandang mereka terus melihatiku begitu, saya bukanlah menutupkan tirai jendela kamarku, namun saya justru melapangkan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama