Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Ayu Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Ayu Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Ayu Salon, Hasrat-Bispak10 Bermula dari temanku yang mau pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini lumayan acak-acakan masalahnya benar-benar saya baru pertama kalinya saya menulis. Ketika itu saya baru mengetahui rupanya wanita yang bekerja di salon tidak segalanya tetapi ada beberapa yang dapat diajak kencan dalam hari sabtu tempo hari kami setuju untuk pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang pada tempat.

Di pertama kalinya saya masuk, aku terus ke arah ke arah tempat meja reception serta di situ saya menyampaikan niatan untuk cukur rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception biar saya tunggu sekejap dikarenakan sedang repot semua.  Sembari menanti, saya berusaha untuk melihat-lihat kira-kira siapa yang tahu ada temanku, namun tidak kelihatan ada temanku pada seluruh orang itu.  Kemungkinan ia belum tiba, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang dan aduhai. Kalaupun bisa memprediksi usia mereka, mereka berusia sekitaran 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan pembicaraan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tapi saya sendiri masih ragu-ragu lantaran salon ini sungguh-sungguh seperti salon umumnya.

Selesai beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception jika saya telah dapat cukur rambut sembari menunjuk ke satu diantaranya daerah yang kosong. Aku juga ke arah yang diputuskan. Beberapa menit lalu orang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" ujarnya sekalian melihatku melalui cermin serta terus menggenggam rambutku yang telah rada panjang.

"Mmm.. diberes'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti pada pada tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di seluruhnya badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku dan dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Ayu Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Sangatlah tak nikmat rasanya dan saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" susulnya sembari selalu menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya telah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama teman, namun mana ya kok belum ada?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat serta terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo baru dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. gua potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap punyai bercakap, pada akhirnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga setuju untuk janjian berjumpa di luar dalam hari Senin. Buat pembaca kenali tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya tuntas, sekalian berikan panduan seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya bawa makan. Ia menerima dan dia menulis pada selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari tunggu Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha dan Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya  badannya. Susi, dia punya rambut cukup panjang dan di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia cukup pendek, tatapannya lumayan aneh, dadanya sebesar Stella tetapi sebab bentuk badannya yang rada pendek maka payudaranya bikin ngiler semuanya mata lelaki buat menikmatinya.

Sementara itu Yana, dia nampak sangatlah menjaga badannya, dia demikian memesona, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun benar-benar seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Pada akhirnya kami bertemu di hari Senin dan di daerah yang udah disetujui. Sehabis makan siang, kami menonton bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang kala itu memakai kaos ketat warna biru muda ditambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai selanjutnya semua pemirsa disontakkan oleh satu fragmen. Stella terlihat terkejut, nampak dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadangkala meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengah-tengah jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri tengah bebas, serta kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sekalian nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menuturkan,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu hal sama kamu, betul-betul semuanya ini terlampau cepat, Will.. saya sukai dengan kamu.." tuturnya lambat namun pastinya.

Seperti disabet petir dengar ucapannya, dan secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, kelihatannya ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya gak tahu mengapa jika saya berasa kamu gak seperti laki laki yang sempat saya tahu. Kamu baik, dan sepertinya perhatian and care. Saya tidak ingin jika selesai saya pulang ini, kita gak dapat bertemu kembali, Will. Saya tidak ingin kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. bila saya bisa jujur sih, saya pun senang dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan kalau kita tidak kekasihan dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Ayu Salon

"Ok, jika itu ingin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti kalau saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri memandang mukanya yang bundar dengan bola mata yang memiliki warna coklat, ia menatapku tajam serta serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk lambat.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari kembali lagi ke jalanan.

Beberapa menit lantas ia bergeser dari tempat duduknya dan ambil status buat berikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah sebuah kecupan di pipi kiriku sekalian memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu tengah menghimpit lengan kiriku. Gila, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya senang dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan masih mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, nampaknya saya sungguh-sungguh udah terangsang dengan tindakan Stella, serta sejumlah kendaraan yang melaluiku lihat ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya lambat dan cukup lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan ke arah bawah. Saya udah betul-betul terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kepelikan pada waktu ingin buka ikat pinggangku lantaran ia cuman gunakan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang seterusnya saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang udah keras di luar. Selang beberapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Sedikit-sedikit mukanya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari sisi kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia semakin turun serta turun ke bawah. Seringkali Stella lakukan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu merembet naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Satu diantaranya tangannya menyusup antara belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella menyambung perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, pelan-pelan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melalui sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku gak kusadari telah mencekam sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan laksana keasyikan yang tidak pernah berakhir, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap waktu kutundukkan parasku lihat apa yang dilaksanakannya setiap saat itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sekejap Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan mukanya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tanpa terjamah sedikitpun oleh giginya.

Selanjutnya bergerak perlahan lebih jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sejenak serta kedengar nada unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang gemilang enaknya menyirami sekujur badanku.

Perlahan setelah itu kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai sewaktu bibir serta lidahnya menggapai pada sisi kepala, kurasakan sisi kepala itu bertambah peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan keasyikan hisapan dan jilatan Stella demikian merasuk dan mengelitik seluruhnya urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara sisi kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara lembut. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari masih mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari penyelip celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditempatkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas rada kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan adakalanya menyisipkan salah satunya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang tambah cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa mencapai putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman serta kedengar nada karena melepas bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun-naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berulang-kali. Saya gak bisa kembali lihat ke bawah. Badanku kian lama lebih meliuk ke belakang kepalaku udah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian hebat melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, belum sempat saya disedot sesuai ini, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Tidak kusadari kembali seputarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semuanya urat syaraf di badanku yang lebih tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia dilihat tersenyum kepadaku.

"Kamu gemilang, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala takjub oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Ayu Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti ini lagi," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tidak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah tidak ingin keluar, keluarin saja, gak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan kemudian menjulurkan lidahnya keluar serta perihal ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia pahami saya lagi berusaha buat meredam ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku rada keras membatasi rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia melepas kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Bertambah lama pergerakannya kian cepat. Saya telah usaha semaksimal buat membatasi ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Rada lama kucoba buka serta selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Kemungkinan dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada awalnya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara mudah saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku bermain pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya jajaki tiap-tiap milimeter ruang dalam kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pula rasanya tangan kiriku. Sesaat kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, kesempatan ini dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Ketika saya masukkan ke-2  jariku, Stella kelihatan melengkuh dan mendesah lambat.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama kian cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya serta Stella beberapa menyudahi kuluman di tangkai kemaluanku sembari masih tetap menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang memandang aktivitas kami terlebih beberapa supir atau kenek truk yang kami lintasi, tetapi saya tak perduli. Keasyikan yang kurasakan waktu itu sungguh-sungguh membiusku maka dari itu saya udah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, menghirup serta mengulum tangkai kemaluanku serta entahlah telah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku buat memandang yang dijalankan Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella kerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai perihal ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya benar di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Seringkali badanku bergetar tetapi dia masih tetap di sikapnya. Terkadang dia tambahkan semuanya tangkai kemaluanku di mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya ikuti pergerakan turun naik.

"Stella, saya tidak tahann.." kataku lumayan lirih meredam ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella semakin cepat serta sekian kali dia membuka matanya tapi tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras disertai dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku dalam mulutnya.

Kondisi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai pada akhirnya habis. Stella selalu menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semua sisi kepala kemaluanku. Ugh, begitu nikmat rasanya. Selesai bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada banyak spermaku melekat di sisi kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari selalu digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Ayu Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Selanjutnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk serta beres-beres busananya. Aku juga beres-beres bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku tetapi tak kumasukkan bajuku. Beberapa waktu selanjutnya, saya main ke kos Stella dan di ketika itu juga kami mengikat tali kasih. Awalan bulan Maret lalu Stella datang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima menjadi operator di satu diantara perusahaan penyuplai layanan komunikasi mobile phone. Dan saya masih menjadi animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya namun saya harus tinggalkan kostku.

Selesai kami hidup seatap, Stella mengaku padaku kalau waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya serta dia menyampaikan kalau seluruhnya buruh yang bekerja di salon itu pun karyawan sex.

Stella tidak ketahui bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon merupakan topeng atau sex yakni sebuah tambahan. Ia menyampaikan jika buat membawa keluar satu diantaranya karyawati di sana, seorang harus bayar pada muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam selesai mandi setelah dari kerja atau sesudah makan malam, kami kerjakan hubungan intim. Tidak tahu hingga sampai kapan semuanya ini bakal selesai. Kami benar-benar nikmati sehari-hari yang bisa kami lewati dan sudah kami lintasi bersama-sama. 

Saya benar-benar tidak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan tambah hari saya tambah terbius oleh kepuasan sex serta mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama