DIAM DIAM MERABA BOKONG LEMBUT DENGAN PERAWAN PEMBANTU MUDA

DIAM DIAM MENIKMATI BOKONG LEMBUT DENGAN PERAWAN  PEMBANTU MUDA


DIAM DIAM MERABA BOKONG LEMBUT DENGAN PERAWAN PEMBANTU MUDA, Hasrat-Bispak10 Malam itu saya bermalam dalam rumah Mbak Kristin, karena amat ngantuknya saya tertidur di atas sofa. Seputar jam 4 pagi saya terjaga, saya masih pula dalam situasi telanjang bundar namun tertutup selimut, tetapi Mbak Kristin sudah tak ada pada sofa ah barangkali, ia berpindah ke kamarnya serta tidur dengan anaknya.


Begitu Enaknya Memek Perawan Yang Kuperoleh Dari Pembantu Muda


Saya berdiri serta cari celanaku karena keadaan gelap saya hidupkan lampu. Waktu lampu berpijar ada nada seorang wanita menjerit, nyatanya seseorang wanita masih remaja umurnya lebih kurang 15 tahun, ia terkejut karena barangkali melihatku telanjang bundar, saya tutup mulutku dengan jariku, artinya memerintahnya diam.


Kudekati ia, kujelaskan jika saya temannya Mbak Kristin, tadi malam saya bermalam di tempat ini, diapun mengerti serta memberitahukanku jika ia spontan terkejut lantaran tidak pernah menyaksikan pria dewasa telanjang, tukasnya ia yakni pembantunya Mbak Kristin, namanya Ulfa. Ulfa tidak sekolah sejak lulus SMP, ia turut Mbak Kristin baru kira-kira tiga bulan. Saya Bertanya ia mengapa terkejut menyaksikan saya telanjang memang belum sempat punyai doi. Diakuinya telah miliki kekasih tetapi belum sempat menyaksikannya telanjang. 


Kutanya kembali, lagi jika kekasihan ngapain, jawabannya jujur tuturnya pernah kecupan serta dipegang-raba susunya oleh kekasihnya, tetapi belum sempat hingga sampai telanjang bundar. Ah mempunyai arti masih perawan? Ia mengusikkkan kepala dengan malu. Kuperhatikan matanya sedikit melirik menuju kontolku namun tetap malu. Saya akal-akalan tidak paham serta cuek saja dan berencana tidak lekas kenakan celanaku. Saya masih telanjang bundar dan memohon buat ambil celanaku, saya duduk di kamar makan yang cuman berbatas sebuah bifet dari ruangan tamu.


Ia membawa kemejaku serta perlahan-lahan saya mengambil celana dalamku saya berencana memanfaatkannya di muka Ulfa. Ia melintasiku ke arah dapur sekalian melirik menuju kontolku kembali. Ia tak menyaksikan di depannya ada busana dan celanaku, ia terjegal gesperku serta tertanting pengin jatuh, aku segera tangkap tangannya, dan menarik badannya sampai saya sendiri nyaris saja turut jatuh. Dengan keadaan itu tidak berniat kami sedikit berangkulan, mukanya dan mukaku dekat sekali, saya ingin menciumnya tetapi tetap takut.


Kulepaskan lambat badannya ia memperbaiki berdirinya saya , namun gak berencana tangannya sentuh kontolku, ia memohon maaf, saya tersenyum dan jadi memerintahnya sentuh kembali, ia tersipu malu, saya ambil tangannya serta kuarahkan ke kontolku, ayolah Ulfa, tak papi, gak perlu malu, ujarnya kamu tidak pernah tonton kontol kan? Saat ini kamu bisa pegang sepuasnya, ia malu dan tutup matanya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya dengan malu menggenggam kontolku.


Aku juga berasa nikmat disentuh oleh tangan seorang ABG, kuarahkan tangannya mundur-maju mengurut kontolku, kuajari ia teknik mengocak kontolku. Ia selanjutnya selalu mengurut-urut kontolku perlahan-lahan namun malu untuk menyaksikannya, tetapi biarkanlah yang perlu saya merasai enaknya diurut sama tangan masih yang lembut, walaupun pembantu tetapi ia cukup elok, barangkali bila ia anak orang kaya serta terpelihara rajin ke salon, parasnya gak kalah elok dibandingkan asmirandah. Kulitnya kuning langsat, bersih, dadanya besar untuk ukuran anak remaja, bokongnya pun seksi serta montok.


Kusaksikan ia kelihatannya nikmati untuk selalu mengurut-urut penisku, saat ini ia mulai tidak malu lihat kontolku, tangan kiri yang pada mulanya buat tutup matanya, sekarang kutarik ke leherku. Hingga kamipun kian bersisihan, kutarik pinggulnya kudekatkan badannya ke badanku, dadanya sentuh dadaku, jantungnya berdebar-debar, ia kelihatannya rada takut. Kubisikkan ke telinganya, ke kamarmu yok, tak nikmat bila di tempat ini entar Mbak Kristin bangun, entar saya ajarin yang lebih nikmat. Tiada banyak protes, ia jalan tuju kamarnya saya mengikutnya dari belakang, kuperhatikan pantatnya yang demikian sintal, pahanya yang demikian mulus tampak dilihat lantaran ia memakai busana tidur terusan serta panjang roknya di atas lutut. Berwarna pula transaparan dan tipis hingga tali BHnya serta celana dalamnya samar-samar tampak.


Sesampainya di kamarnya kututup pintu serta saya kunci dari dalam. Saya menopangkan badanku di muka pintu kutarik badannya dan kembali kuambil tangannya untuk selalu mengocak-ngocok kontolku, sekarang badannya bersangga di badanku, sekalian terus mengocak kontolku, tetapi pergerakan mengocaknya masih tetap lambat serta halus, barangkali karena baru pertama tetapi saya malahan menikmatinya.


DIAM DIAM MERABA BOKONG LEMBUT DENGAN PERAWAN PEMBANTU MUDA


Tolong diemut donk kontolku, ia menggelengkan kepala, kupegang kepalanya dan kududukkan di depanku, kuarahkan kontolku ke mulutnya, kutekan pipinya biar mulutnya terbuka dan perlahan-lahan kumasukkan kontolku ke mulutnya, ia masih nampak geli serta malu, tetapi sekejap kontolku sempat juga masuk dalam mulutnya walaupun sekejap, tetapi saya tidak ingin memaksakan lantaran ini pengalaman pertama buatnya. Kutarik badannya serta kupeluk kuat, lalu perlahan-lahan kucium bibirnya, ia elok pula walau pembantu saya tidak risi mencium bibirnya, karena menurutku Ulfa elok  dan saya mujur seumpama Ulfa pengin saya entot, masalahnya ia masih perawan.


Kupeluk badannya kuat, dan kuciumi bibirnya sementara tanganku mulai aktif menggerayang ke bokongnya, dari belakang kuangkat dasternya, maka saya mendapatkan lipatan celana dalamnya, kuselipkan tanganku dan kuremas-remas bokongnya, tangannya meredam tanganku, namun saya cuek saja sekalian lagi meremas-remas bokongnya, perlahan-lahan kuturunkan celana dalamnya sembari selalu kuremas serta kutarik bokongnya di depan, hingga kontolku saat ini bersenggolan dengan memeknya, tangannya stop mengocak kontolku lantas menggenggam pinggulku, kutarik tangannya ke atas leherku supaya tak mengacaukan kontolku yang tengah menyentuhnya memeknya yang mulai berasa hangat, kuangkat badannya dengan sedikit kugendong, hingga kontolku benar ada di muka lubang memeknya, kugesek-gesekkan kontolku ke memeknya, kudorong ia sampai samping tempat tidur, dan kurebahkan ia di atas kasur sekaligus saya menindihnya, kugesek-gesekkan bertambah cepat kontolku, ia terpejam, kunaikkan dasternya ke atas sampai terbuka ke-2  irislah dadanya, kulepas BHnya, serta kulum-kulum putingnya, Ulfa diam dan lagi pejamkan matanya.


Saya tidak melewatkan peluang itu, takut kelamaan pemanasan jadi kelak Ulfa sadar dan stop layani gairah bejatku, saya segera membuka pahanya lebar-lebar, kusaksikan vaginanya yang imut nampak cuma seperti daging dengan garis tipis di sisi tengah, tidak ada rambut sekalipun, itilnya pula belum tampak keluar, kuarahkan kontolku ke pintu memeknya, kugesek-gesek dengan kontribusi tanganku sekalian cari lubang senggamanya, selesai berjumpa kudorong kontolku masuk ke, namun sulit kutarik kembali serta kudorong lambat kembali, saat ini kepala kontolku udah akan masuk ke memek Ulfa, kukeluarkan perlahan dan coba kudorong lebih ke kembali, Ulfa merengkuhku kuat serta meminta kepadaku untuk perlahan-lahan, sakit ucapnya. - Narasi Sex Ngentot -


Kukeluarkan kembali perlahan-lahan serta coba kumasukkan kembali, namun memang memeknya kecil dan sempit, tetapi kontolku telah rasakan sedikit kehangatan, kugoyangkan bokongkan naik lalu turun maka dari itu kontolku telah lumayan lebih ke kembali, nampaknya kontolku sentuh suatu hal, kemungkinan ini selaput dara, saya lebih berhati-hati menggoyahkan bokongku, kasihan bila Ulfa kesakitan, lantas saya keluarkan kontolku.


Saya mengambil bantal dari sisi Ulfa kuletakkan di bawah bokong Ulfa, dengan status sebagai berikut perut dan memek Ulfa terangkut naik, ini dapat menolongku masukkan penisku  lebih dalam pada dinding memek Ulfa, kembali kuarahkan tangkai penisku ke memek Ulfa, kumasukkan 1/2 dan sentuh kembali selaput dara tadi belum sukses kutembus, kudorong lebih dalam dengan berhati-hati, badan Ulfa menegang ke-2  tangannya memegang kuat ujung bantal, matanya terpejam seperti menghentikan sakit.


Ku berikan tenaga sedikit ditolong dorongan bokongku, serta slep… saya sukses tembus selaput dara Ulfa, dan kontolku merasai kesan dari kehangatan yang menakjubkan, saya sukses tembus benteng pertahanan dari dinding vagina Ulfa. ah… serius nikmat, saya lalu mengocak-ngocok kontolku masuk-keluar vagina Ulfa, dinding vagina yang demikian sempit membuat kontolku mendapati keasyikan yang demikian dahsyat, kusaksikan Ulfa keluarkan air mata, barangkali karena barusan merasai sakit, tetapi saat ini ia mulai turut sedikit menggoyahkan bokongnya, oh ia udah nikmati permainanku. Mendadak ohhhh…. 


Nyatanya memek perawan ini bikin benteng pertahananku tidak terhalang, cuman beberapa waktu ada dalam memek Ulfa spermaku ingin keluar, selekas mungkin kutarik kontolku serta kugesek-gesekkan di paha Ulfa yang mulus, kugesek-gesek terus serta ohhhh spermaku muncrat juga….


Croootttt….. ohhhhh begitu nikmat, saya bahagia sekali malam hari ini, saya sudah sukses mengambil keperawanan Ulfa, memek nya begitu nikmat, ahhhh terima kasih Ulfa. saya kembali memakai kemejaku, kusaksikan Ulfa masih tercenung tergelimpang lemas gak memiliki daya, perlahan-lahan saya keluar kamar, serta menambahkan tidur kembali di atas sofa, takut mbak Kristin esok pagi terjaga, kalaupun saya masih di kamar Ulfa, wah apa kata dunia?


Kutarik selimutku serta kembali tidur, tetapi saya mengayalkan begitu enaknya memek perawan, oh terima kasih Ulfa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama